Secara singkat Investor adalah orang yang melakukan investasi terhadap suatu bisnis. Tapi umumnya sebutan investor tidak hanya bentuk individu, karena bisa juga satu lembaga atau bahkan gabungan dari berbagai lembaga. Intinya selama sifatnya menanam modal di suatu perusahaan atau jenis bisnis, tetap disebut investor. Tentu saja tujuan investor melakukan penanamam modal itu sendiri karena bisa mendapatkan imbal atas aktivitas penanamam modal yang mereka lakukan.
Investor Saham
Banyak sekali orang yang menjadi seorang Investor dengan jula beli saham, kamu mungkin akan tidak asing dengan nama-nama berikut :
- Warren Buffett adalah seorang investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat lahir 30 agustus 1930.
- Peter Lynch adalah investor, manajer reksa dana, dan dermawan Amerika.
- Benjamin Graham disebut sebagai bapak investasi, merupakan seorang ekonom, profesor dan investor berkebangsaan Amerika Serikat kelahiran Inggris.
- Bill Gates merupakan seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, penulis asal Amerika Serikat, serta mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft.
- George Soros merupakan seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat.
- John Templeton merupakan seorang investor, manajer pengelolaan dana, dan filantropis Britania kelahiran Amerika 29 November 1912.
Saat sekarang Investor bisa saja menempatkan dana di sebuah platform, biasanya platform tersebut bisa mengolah modal investor tersebut untuk menjalankan bisnis. Payback hasil yang didapatkan dari platform, kemudian akan dikembalikan bersamaan dengan modal.
Jenis-Jenis Investor
Mengutip dari beberapa rujukan, investor bisa diartikan sebagai pihak baik itu perorangan atau lembaga yang berasal dari dalam dan luar negeri yang melakukan suatu kegiatan penanaman modal bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Profil risiko disesuaikan dengan kinerja keuangan dan tujuan investasi. Profil risiko ini menggambarkan karakter investor secara umum ketika berinvestasi. Penjelasan lengkapnya bisa dilihat di bawah ini.
Investor Institusi
Seperti namanya, investor jenis ini adalah organisasi seperti lembaga keuangan atau perusahaan yang berinvestasi dalam saham atau instrumen keuangan lainnya. Dalam beberapa kasus, mereka mengumpulkan dan mengumpulkan uang dari investor kecil, seperti individu atau usaha kecil, dan kemudian menginvestasikannya, menciptakan portofolio besar.
Agar investor institusi memiliki kekuatan dan pengaruh lebih besar daripada pengecer individu, contoh investor institusional termasuk reksa dana, dana pensiun, dan dana lindung nilai.
Investor Ritel
Investor ritel adalah investor yang berinvestasi di rekening mereka sendiri, bisa hanya perwakilan yang bertindak atas nama individu. Sehingga dalam membeli dan menjual harus melalui broker-dealer sebagai perantara.
Investor ritel dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan metode pemilihan sahamnya, yaitu:
- Investasi nilai, adalah jenis klasifikasi saham yang khusus mencari sekuritas dengan nilai intrinsik tinggi dibanding nilai kapitalisasinya.
- Investasi pendapatan, jenis klasifikasi saham dari perusahaan yang loyal dalam pembagian dividen sehingga pendapatannya aman dan rutin.
- Investasi pertumbuhan, jenis klasifikasi yang fokus pada pertumbuhan suatu perusahan dalam jangka panjang.
Karakteristik Investor
Ketika kamu ingin mulau menjadi investor, tentu harus terlebih dahulu menentukan jenis investasi yang ingin kamu lakukan. Langkah selanjut adalah harus mempertimbangkan profil risiko. Profil risiko wajib sesuai dengan kemampuan finansial serta tujuan kamu dalam berinvestasi. Profil risiko inilah yang akan menggambarkan bagaimana karakter investor secara umumnya saat berinvestasi, berikut penjelasan lengkapnya :
Investor Konservatif
Investor konservatif adalah tipe penanam modal yang lebih menyukai bermain aman dengan kecenderungan profil risiko yang rendah (risk averse). Tipe ini lebih cenderung memilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang stabil walaupun tidak terlalu besar. Seperti investasi reksa dana pasar uang, deposito dan emas.
Investor Moderat
Untuk investor moderat, mereka telah memahami bahwa terdapat risiko dalam jangka pendek, akan tetapi di satu sisi mereka juga ingin keuntungan yang lebih tinggi. Sehingga tipe ini sangat sesuai mengambil instrumen investasi reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran.
Investor Agresif
Semakin tinggi imbal hasilnya, semakin tinggi juga risikonya. Tipe agresif adalah investor yang mengambil jenis investasi dengan tingkat risiko tinggi (risk taker). Mereka berani dalam mengambil risiko, sehingga instrumen yang dipilih pun seperti reksa dana saham, forex atau trading saham. Bahkan investor jenis ini juga tidak segan masuk ke sektor investasi properti.
Dari pemaparan diatas bisa kita tarik kesimpulan apa yang dimaksud dengan investor adalah penanam modal yang bentuknya bisa hanya seorang individu atau bisa juga satu lembaga yang pasti punya tujuan untuk memperoleh "payback" dari preferensi risiko yang mereka pilih.