Olahraga selama kehamilan umumnya sangat aman, ada beberapa tindakan pencegahan yang harus ibu hamil ikuti untuk berolahraga dengan aman selama kehamilan. Senam hamil sendiri adalah olahraga ringan yang bisa dilakukan ibu hamil untuk memperkuat kondisi kehamilan. Ketahui biaya senam hamil tidak terlalu mahal, senam hamil rutin dilakukan setiap minggu di klinik Kehamilan Sehat. Namun semua gerakan yang dipelajari nantinya tinggal langsung dipraktikan di rumah.
Berikut beberapa tips yang bisa ibu hamil ikuti ketika akan melakukan senam atau olahraga:
Mulai Olahraga perlahan
Berusaha habis-habisan ketika kamu seorang pemula dapat menyebabkan otot yang sakit, tekad yang kendur, dan bahkan cedera. Mulailah dengan 20 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan, dan tingkatkan hingga 30 menit atau lebih, jika merasa nyaman.
Rutin Bukan Berlebihan.
Jika kamu sudah rutin pergi ke gym, ingatlah bahwa meskipun sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempertahankan tingkat kebugaran, mungkin ini bukan saatnya untuk meningkatkannya.
Hati-hati Suhu Berlebih
Lupakan sejenak untuk masuk sauna, ruang uap, dan bak mandi air panas. Kenapa ? karena apa pun yang meningkatkan suhu tubuh ibu hamil akan ada dampaknya, pertahankan latihan kamu di dalam. Dan selalu berada di lingkungan ber-AC untuk sesi latihan yang berkepanjangan.
Lakukan pemanasan dan pendinginan.
Pemanasan memastikan jantung dan sirkulasi tidak tiba-tiba dan mengurangi kemungkinan cedera. Karena berhenti tiba-tiba menjebak darah di otot dan mengurangi suplai darah ke bagian lain dari tubuh (termasuk bayi dalam perut), selesaikan dengan beberapa menit berjalan kaki dan beberapa menit relaksasi sebelum melanjutkan aktifitas lain.
Tubuh punya beban lebih
Jangan pernah berolahraga sampai kelelahan, periksa denyut nadi bukanlah trik untuk mengetahui apakah olahraga berlebihan. Sedikit keringat itu bagus jangan sampai basah kuyup. Meskipun olahraga berat boleh dilakukan untuk wanita hamil, pertahankan intensitas yang ringan saja.
Hindari Cedera
Jika ada yang salah, berhentilah berolahraga. Misalnya jika mengalami nyeri betis atau pembengkakan atau kelemahan otot yang memengaruhi keseimbangan. Tanda-tanda serius yang memerlukan tenaga medis termasuk rasa sakit yang tidak biasa di mana saja, kram yang tidak hilang ketika berhenti olahraga, kontraksi yang menyakitkan secara teratur, nyeri dada, detak jantung yang sangat cepat, kesulitan berjalan, tiba-tiba sakit kepala, pusing, pembengkakan meningkat, perdarahan, atau pengurangan gerakan janin.
Hindari Latihan Punggung
Sebaiknya hindari latihan yang membuat gerakan berbaring telentang atau berdiri diam tanpa bergerak untuk waktu yang lama setelah bulan keempat. Berat rahim ibu hamil yang membesar bisa menekan pembuluh darah, membatasi sirkulasi. Seperti gerakan sit-up, angkat kaki ganda menarik perut, melompat, perubahan arah yang tiba-tiba, atau gerakan tersentak-sentak.
Jangan Lupa Minum
Untuk setiap setengah jam berkeringat, setidaknya segelas air putih wajib diteguk, bisa lebih banyak dalam cuaca panas atau jika benar-benar berkeringat. Mulailah menyesap idealnya 30 hingga 45 menit sebelum mulai berolahraga, dan terus minum banyak air setelah latihan.
Jangan Gunakan Pakaian Ketat
Berpakaian yang longgar, sehingga bernapas tidak sulit, melar dan bra olahraga yang menopang payudara tanpa terjepit. Jangan lupa untuk mengganti sepatu kets jika sudah licin untuk mengurangi risiko cedera atau jatuh.
Perlu diingat bahwa ada banyak cara lain untuk menyesuaikan diri dalam kebugaran selama kehamilan. Jika sama sekali tidak yakin apa yang aman, selalu konfirmasikan dengan dokter tentang apa yang boleh dan apa yang tidak untuk ibu hamil. Apa pun yang lakukan, cobalah untuk tidak terlalu memaksakan diri saat berolahraga, dan jangan lupa untuk bersenang-senang!