Apa Saja 7 Kalimat yang Disukai Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

Terbit pada 30 Juli 2025 oleh penulis 4 min

Tujuh kalimat yang disukai Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah zikir pendek namun penuh makna. Kalimat-kalimat ini memiliki keutamaan besar dalam Islam dan disebut dalam hadis-hadis shahih.

Makna Kalimat Thayyibah dalam Islam

Kalimat thayyibah berarti ucapan yang baik dan benar menurut syariat. Mengucapkan kalimat ini secara iklas berhak mendapat ganjaran karena memiliki nilai ibadah.

Contoh kalimat thayyibah meliputi ucapan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.

Apa Saja 7 Kalimat yang Disukai Allah?

kalimat+thayyibah

Berikut daftar 7 kalimat yang disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala berdasarkan riwayat sahih:

Kalimat Arti Sumber Hadis Keutamaannya
Subhanallah Mahasuci Allah HR. Muslim no. 2694 Menyucikan Allah dari segala kekurangan
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah HR. Muslim no. 2694 Bentuk syukur kepada Allah
Laa ilaaha illallah Tiada Tuhan selain Allah HR. Bukhari no. 6405 Kalimat tauhid, pembuka surga
Allahu Akbar Allah Maha Besar HR. Muslim no. 2694 Mengagungkan Allah
Laa hawla wa laa quwwata illa billah Tiada daya & kekuatan kecuali dengan Allah HR. Bukhari no. 6384 Penyerahan total kepada Allah
Astaghfirullah Aku memohon ampun kepada Allah HR. Bukhari no. 6307 Menghapus dosa
Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil ‘Azhim Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya HR. Bukhari no. 6406 Ringan di lisan, berat di timbangan amal

7 Kalimat yang Disukai Allah dalam Al-Quran

Kaitan langsung antara 7 kalimat yang disukai Allah dengan surat dan ayat spesifik dalam Al-Qur’an. Beberapa kalimat tersebut disebut secara eksplisit dalam ayat-ayat tertentu sebagai bentuk dzikir dan tauhid.


Kalimat “Subhanallah” dalam Al-Qur’an

Subhanallah berasal dari kata tasbih, yang berarti menyucikan Allah.

  • QS. Al-Isra’ (17): 1

    “Subhana alladzii asraa bi'abdihi...” → Tasbih digunakan untuk menyucikan Allah dari sifat kekurangan.

  • QS. Al-Hashr (59): 24

    “Yusabbihu lahu maa fissamaawaati wal-ardh...” → Segala yang ada di langit dan bumi bertasbih.


Kalimat “Alhamdulillah” dalam Al-Qur’an

Alhamdulillah menyatakan pujian dan rasa syukur.

  • QS. Al-Fatihah (1): 2

    “Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin” → Pujian utama kepada Allah dalam pembukaan Al-Qur’an.

  • QS. Al-Kahfi (18): 1

    “Alhamdulillahil ladzi anzala...” → Pujian kepada Allah atas turunnya wahyu.


Kalimat “Laa ilaaha illallah” dalam Al-Qur’an

Laa ilaaha illallah merupakan inti tauhid.

  • QS. Muhammad (47): 19

    “Fa’lam annahu laa ilaaha illallah...” → Penegasan bahwa tiada Tuhan selain Allah.

  • QS. Ali Imran (3): 18

    “Syahidallahu annahu laa ilaaha illaa huwa...” → Allah sendiri bersaksi atas tauhid.


Kalimat “Allahu Akbar” dalam Al-Qur’an?

Allahu Akbar secara lafzi tidak disebut dalam bentuk lengkap, tetapi makna kebesaran Allah ditegaskan:

  • QS. Al-A’raf (7): 180

    “Dan Allah mempunyai nama-nama yang indah...” → Keagungan Allah dalam asmaul husna.

  • QS. Al-Baqarah (2): 255

    “Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal-ardh...” → Kekuasaan-Nya meliputi seluruh alam.


Kalimat “Laa hawla wa laa quwwata illa billah” dalam Al-Qur’an

Kalimat ini adalah bentuk penyerahan diri.

  • QS. Al-Kahfi (18): 39

    “Laa quwwata illaa billaah...” → Diucapkan oleh orang beriman kepada Allah saat mengingatkan kawannya.


Kalimat “Astaghfirullah” dalam Al-Qur’an

Perintah istighfar sangat sering muncul.

  • QS. Nuh (71): 10–12

    “Faqultu istaghfiruu rabbakum innahu kaana ghaffara...” → Istighfar membawa ampunan dan keberkahan.

  • QS. Hud (11): 3

    “...wastaghfiru rabbakum tsumma tuubuu ilaih...”


Kalimat “Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil ‘Azhim”

Meskipun kalimat lengkap ini tidak disebut langsung dalam satu ayat, unsurnya disebut dalam berbagai tempat:

  • QS. Al-Hadid (57): 1

    “Sabbaha lillaahi maa fis-samaawaati wal-ardh...” → Penyucian Allah adalah ibadah universal.

  • QS. Al-Mulk (67): 14–15 → Memperlihatkan keagungan dan pujian terhadap ciptaan-Nya.


Kapan Sebaiknya Kalimat Ini Diucapkan?

Waktu utama untuk mengucapkannya:

  • Setelah salat fardhu
  • Saat berdzikir pagi dan petang
  • Dalam keadaan apapun: berjalan, duduk, bekerja
  • Saat menghadapi musibah (terutama laa hawla...)
  • Saat mendapat nikmat (alhamdulillah)

Apakah Ada Dalil Spesifik Tentang Keutamaannya?

Ya, contoh hadis:

“Dua kalimat yang ringan di lisan namun berat di timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman: Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil ‘Azhim.” — HR. Bukhari dan Muslim

Hadis ini menunjukkan kalimat pendek dapat membawa pahala besar.

Bagaimana Cara Mengamalkannya dalam Kehidupan Sehari-hari?

  • Hafalkan 7 kalimat ini
  • Jadikan bagian dari dzikir harian
  • Ajarkan kepada anak dan keluarga
  • Gunakan sebagai respon otomatis dalam situasi tertentu (contoh: alhamdulillah saat bersin)

Apa Hubungan Kalimat Ini dengan Tauhid?

Kalimat-kalimat ini menguatkan tauhid:

  • Laa ilaaha illallah adalah inti tauhid uluhiyyah
  • Subhanallah menyucikan Allah dari syirik
  • Allahu Akbar menegaskan kemahab esaran Allah

Zikir-zikir ini menjaga iman dan memperkuat keyakinan.

Seedbacklink