Mengapa kekayaan cenderung mengalir ke tangan yang sudah kaya? Jawabannya terletak pada konsep 'safe space' atau ruang aman finansial yang mereka miliki. Ruang ini memungkinkan mereka untuk bereksperimen dengan ide-ide baru tanpa mengancam kebutuhan finansial sehari-hari mereka. Dengan kata lain, arus kas adalah raja; tidak peduli seberapa hebat produk atau layanan yang Anda miliki, jika arus kas Anda tersendat, usaha Anda tidak akan berkembang.
Dalam hal negosiasi pembelian, kita memiliki kebebasan lebih besar ketika tidak ada kebutuhan mendesak untuk membeli. Kita dapat menawar sesuka hati karena jika tidak mendapatkan harga yang diinginkan, tidak ada kerugian yang kita derita. Sebaliknya, ketika kita harus memiliki suatu barang, daya tawar kita berkurang, dan kita bisa berakhir dengan posisi yang kurang menguntungkan. Inilah mengapa sulit untuk membeli mobil atau rumah dari penjual yang mengiklankan 'jual santai'; mereka memiliki 'safe space' finansial yang memungkinkan mereka untuk tidak terburu-buru menjual.
Hal yang sama berlaku untuk proses rekrutmen. Ketika kita sebagai kandidat tidak terdesak untuk pindah pekerjaan, kita dapat menjalani wawancara dengan lebih santai dan bernegosiasi gaji sesuai keinginan. Jika cocok, itu bagus; jika tidak, tidak masalah. Kita masih memiliki 'safe space' finansial tersebut.
Bekerja dengan karyawan yang memiliki passion dan 'safe space' finansial juga sangat ideal. Mereka memiliki energi berlimpah untuk melakukan pekerjaan mereka dan memiliki dana darurat jika mereka kehilangan pekerjaan. Ini menguntungkan karena mereka dapat memberikan yang terbaik untuk perusahaan sambil tetap menjaga idealisme mereka.
Di sisi lain, orang yang harus bekerja karena tanggungan keluarga seringkali menempatkan diri mereka dan perusahaan dalam situasi yang tidak ideal. Meskipun mereka bekerja keras karena mereka harus mendapatkan gaji, seringkali mereka juga harus menuruti dan membenarkan kesalahan yang dibuat oleh atasan. Akibatnya, mereka tidak bahagia, dan perusahaan pun tidak mendapatkan yang terbaik dari mereka. Sekali lagi, ini adalah masalah 'safe space' finansial.
Moral dari cerita
Pemimpin yang baik harus menciptakan 'safe space', sebuah ruang aman untuk memiliki pendapat yang berbeda dan menjadi diri sendiri yang bertanggung jawab. Ini termasuk bagi mereka yang masih dalam tahap 'harus mendapatkan gaji'.
Karyawan yang baik harus segera membangun 'safe space' finansial mereka sendiri. Memiliki dana darurat, membangun personal branding yang kuat, dan memiliki kemampuan serta daya tarik yang menarik adalah kunci. Dengan demikian, kita dapat memberikan yang terbaik untuk perusahaan tanpa harus menjadi orang yang berbeda.