Cinta merupakan perasaan yang sangat kuat yang dirasakan oleh manusia. Cinta bisa berbeda-beda bentuknya, namun banyak orang mencari cara untuk mengekspresikannya dalam hubungan asmara dengan pasangan yang sesuai. Bagi mereka, hubungan asmara adalah salah satu hal yang sangat penting dalam hidup, dan menjadi sumber kebahagiaan yang mendalam.
Meskipun manusia memiliki keinginan untuk berhubungan dengan orang lain sejak lahir, kemampuan untuk membina hubungan yang sehat dan penuh cinta harus dipelajari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk membentuk hubungan yang stabil mulai terbentuk sejak bayi, ketika seorang anak mendapatkan pengalaman pertama dengan orang tua atau pengasuh yang dapat memenuhi kebutuhan dasar anak tersebut, seperti makanan, perawatan, kehangatan, perlindungan, stimulasi, dan kontak sosial. Hubungan semacam ini tidak menentukan nasib seseorang, tetapi diyakini dapat membentuk pola-pola yang mendasari cara seseorang berhubungan dengan orang lain. Namun, putusnya suatu hubungan seringkali menyebabkan penderitaan psikis yang besar.
Cara Membina Hubungan yang Sehat
Untuk menjaga hubungan yang kuat, diperlukan perhatian dan komunikasi yang terus-menerus, dan ada beberapa karakteristik yang terbukti sangat penting untuk membina hubungan yang sehat. Setiap individu harus merasa yakin bahwa pasangannya mau menginvestasikan waktu dan perhatian kepada mereka. Mereka juga harus berkomitmen untuk menghormati perbedaan mereka, meskipun perbedaan tersebut berubah seiring waktu.
Untuk mempertahankan hubungan yang sehat dengan pasangan, ada beberapa tips yang bisa Anda coba, antara lain:
- Tunjukkan kasih sayang Anda dengan cara yang sesuai dengan bahasa cinta pasangan Anda. Ada lima bahasa cinta yang umum, yaitu kata-kata afirmasi, waktu berkualitas, pemberian hadiah, pelayanan, dan sentuhan fisik.
- Jaga komunikasi yang baik dengan pasangan Anda. Komunikasi yang baik melibatkan kemampuan untuk mendengarkan, mengungkapkan perasaan, menghormati pendapat, dan menyelesaikan konflik secara sehat.
- Sempatkan waktu untuk quality time bersama pasangan Anda. Quality time dapat menambah keintiman dan kedekatan antara Anda dan pasangan Anda. Anda bisa melakukan hal-hal menyenangkan bersama, seperti pergi liburan, menonton film, atau berolahraga.
- Jujur dan terbuka terhadap pasangan Anda. Kejujuran merupakan salah satu kunci utama dalam sebuah hubungan. Anda harus bisa saling mempercayai dan tidak menyembunyikan sesuatu dari pasangan Anda. Jika ada masalah atau kesulitan, segera bicarakan dengan pasangan Anda dan cari solusi bersama.
- Saling menghargai dan menghormati pasangan Anda. Anda harus bisa menerima pasangan Anda apa adanya, tanpa mencoba mengubahnya sesuai dengan keinginan Anda. Anda juga harus menghargai privasi, kebebasan, dan keputusan pasangan Anda. Jangan serba menuntut atau mengontrol pasangan Anda.
- Tidak mengungkit masalah sebelumnya. Jika Anda dan pasangan Anda sudah menyelesaikan suatu masalah atau pertengkaran, jangan membawanya kembali ke permukaan. Hal ini hanya akan menimbulkan rasa sakit dan dendam yang tidak sehat bagi hubungan Anda. Sebaiknya, fokuslah pada masa kini dan masa depan bersama pasangan Anda.
Di abad ke-21, hubungan yang baik biasanya ditandai dengan keseimbangan emosional dan fisik, terutama dalam pembagian tugas-tugas yang berkaitan dengan rumah tangga. Pasangan dalam hubungan yang kuat juga merasa bersyukur satu sama lain, secara terbuka memberikan dan menerima kasih sayang, serta terlibat dalam percakapan jujur tentang seks.
Dalam hubungan yang baik, pasangan cenderung memberikan asumsi positif kepada pasangannya, yang menciptakan perasaan bekerja sama sebagai satu tim. Perasaan ini, yang dipertahankan dalam jangka panjang, dapat membantu pasangan menghadapi tantangan-tantangan yang pasti akan mereka hadapi bersama.
Cara Mencari Cinta
Mencari pasangan untuk menjalani hidup adalah proses yang menakjubkan namun sering kali sulit. Baik dilakukan secara online atau langsung, pencarian ini akan membawa seseorang ke tempat-tempat baru untuk bertemu dengan orang-orang yang berpotensi menjadi pasangan. Untuk berhasil, seringkali kita perlu melewati batas kenyamanan kita.
Mengetahui apakah seseorang cocok sebagai pasangan, dan apakah suatu hubungan didasarkan pada nafsu sesaat atau cinta sejati, merupakan suatu hal yang sulit, namun penelitian menunjukkan bahwa ada tanda-tanda yang bisa dilihat dari perilaku.
Salah satu tanda yang mungkin tidak sesuai dengan intuisi dari pasangan yang baik adalah rasa diri seseorang. Seseorang yang dapat menjadi pasangan yang baik mungkin mendorong seseorang untuk mencoba hal-hal baru atau keyakinan baru yang memperkaya identitas dirinya. Tanda awal lainnya mungkin adalah stres: Berulang kali berinteraksi dengan seseorang yang sangat penting bagi kita dapat menimbulkan kegelisahan. Tanda positif lainnya termasuk motivasi tinggi untuk menemui orang tersebut dan menginvestasikan banyak waktu, emosi, dan energi ke dalam hubungan yang sedang tumbuh.
Bagaimana Hubungan Berakhir
Setiap hubungan merupakan suatu bentuk kepercayaan bagi setidaknya satu pasangan, dan bahkan pada pasangan yang paling bahagia sekalipun, sifat-sifat yang dulu membuat mereka tertarik pada satu sama lain akhirnya bisa menjadi alasan untuk berpisah. Mempelajari keterampilan untuk menjaga hubungan tetap langgeng memerlukan usaha keras, dan ancaman dapat muncul tanpa diduga. Dalam hubungan jangka pendek dan biasa-biasa saja, tidak ada satu pun pasangan yang bisa melihat masa depan bersama dalam jangka panjang, namun seringkali hanya salah satu pihak yang mengambil langkah, dalam beberapa kasus membuat pasangannya terkejut, meninggalkan kehidupan mereka tanpa komunikasi, bahkan tanpa pesan teks.
Bagi beberapa pasangan, perselingkuhan adalah hal yang pertama dan terakhir, namun ada banyak pasangan yang berhasil melewati pengkhianatan, beberapa di antaranya hanya mengalami perselingkuhan karena ancaman sehari-hari seperti hilangnya minat terhadap keintiman fisik, atau berkurangnya perasaan positif dalam hubungan. bangun dari kritik, penghinaan, atau sikap defensif yang terus-menerus. Bahkan tinggal bersama selama beberapa dekade bukanlah jaminan bahwa pasangan akan tetap terhubung: Tingkat perceraian di antara pasangan berusia di atas 50 tahun telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990.
Beberapa orang mungkin meninggalkan pernikahan bertahun-tahun dan langsung merasa lega. Bagi yang lain, berakhirnya hubungan yang hanya berlangsung beberapa kali saja bisa menyebabkan trauma emosional yang bertahan bertahun-tahun. Apa pun dampaknya, perpisahan bisa menjadi pemicu stres besar yang berdampak pada ego dan harga diri yang tidak bisa diabaikan.