Terdapat beberapa jenis sariawan pada anak yang perlu diketahui, agar bisa ditangani dengan tepat.
Sebab, jika tidak segera diatasi, sariawan akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak yang mengalami sariawan juga akan merasakan sejumlah gejala, di antaranya yaitu susah menelan dan merasakan sensasi terbakar.
Nah, adapun cara mengobati sariawan pada anak yaitu mengoleskan madu di bagian yang luka.
Selengkapnya, mari simak penjelasan jenis sariawan pada anak beserta cara mengatasinya di artikel ini.
Apa Penyebab Sariawan pada Anak?
Sariawan atau stomatitis merupakan luka berwarna putih yang biasanya ditemukan di bagian pipi dalam, gusi, lidah, dan juga area mulut. Kondisi seperti ini juga kerap dialami oleh orang dewasa dan anak-anak.
Sariawan pada anak-anak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu infeksi virus, bakteri atau trauma mulut.
Adapun trauma mulut yang dimaksud di sini yaitu menggosok gigi terlalu kasar, sehingga menyebabkan luka.
Selain itu, tidak sengaja tergigit saat makan atau berbicara juga bisa menjadi penyebab sariawan pada anak.
Meski tidak berbahaya, sariawan pada anak bisa menimbulkan beberapa masalah, seperti rewel dan susah makan. Akibatnya, anak-anak bisa mengalami penurunan berat badan.
Jenis Sariawan pada Anak
Dilihat dari penyebabnya, terdapat beberapa jenis sariawan pada anak, di antaranya yaitu sebagai berikut.
1. Stomatitis Aftosa
Pertama adalah stomatitis aftosa yang merupakan jenis sariawan pada bayi dan anak usia 10 tahun hingga 19 tahun. Diketahui, sariawan jenis ini disebabkan oleh adanya trauma mulut akibat tergigit atau tergores saat sikat gigi.
Biasanya luka stomatitis aftosa ini berbentuk oval, berukuran kecil dengan dasar berwarna abu-abu atau kuning dan terletak di beberapa bagian mulut yang berbeda.
2. Penyakit Tangan Kaki Mulut
Sariawan diketahui sebagai salah satu tanda dari penyakit tangan kaki dan mulut atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). Umumnya, HFMD terjadi pada anak-anak berusia 1-3 tahun yang diawali dengan adanya sariawan pada rongga mulut. Meski sering terjadi pada anak-anak, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa HFMD juga bisa dialami oleh orang dewasa.
3. Kandidiasis Mulut
Jenis sariawan pada anak selanjutnya yaitu kandidiasis mulut yang disebabkan oleh bakteri Candida albicans. Diketahui, sariawan jenis ini sering menyerang bayi, balita, dan juga orang lanjut usia karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Melansir dari beberapa sumber, sariawan ini bisa menyebar di area langit-langit mulut dan gusi.
4. Stomatitis Herpetic
Terakhir, jenis sariawan pada anak yaitu stomatitis herpetic. Sariawan ini disebabkan oleh infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) dan umum menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Nah, saat daya tahan tubuh melemah, serangan virus HSV akan menyebabkan munculnya luka di area tenggorokan. Diketahui, stomatitis herpetic ini bisa menular ke orang lain melalui air liur.
Cara Mengatasi Sariawan pada Anak
Sebetulnya, sariawan pada anak-anak bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.
Meski demikian, rasa sakit saat sariawan bisa saja sangat mengganggu dan membuat anak-anak jadi susah makan. Sehubungan dengan itu, berikut cara menyembuhkan sariawan pada anak agar rasa sakitnya berkurang:
- Perbanyak minum air putih
- Berkumur dengan larutan air garam
- Oleskan madu pada sariawan
- Ganti sikat gigi yang memiliki bulu lembut
- Konsumsi makanan yang memiliki tekstur lembut
- Tetap jaga kebersihan mulut
- Periksa ke dokter jika gejala memburuk
Demikian penjelasan mengenai penyebab, jenis sariawan pada anak, serta cara mengatasinya.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa sariawan bukan merupakan kondisi yang berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, bila tak kunjung sembuh setelah 2 minggu dan timbul gejala lain seperti demam tinggi, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan obat sariawan pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat!