Tubuh manusia memiliki dua ginjal, terletak di sisi kanan dan kiri tulang belakang bagian bawah. Setiap ginjal berfungsi menyaring darah, mengatur cairan tubuh, dan menjaga keseimbangan elektrolit. Dalam kondisi tertentu, seseorang bisa hidup sehat hanya dengan satu ginjal, misalnya setelah donor ginjal.
Apa Fungsi Utama Ginjal dalam Tubuh?

Ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan pengatur keseimbangan internal (homeostasis). Fungsi utamanya meliputi:
- Menyaring darah untuk mengeluarkan sisa metabolisme seperti urea dan kreatinin.
- Mengatur tekanan darah melalui produksi hormon renin.
- Menjaga keseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium.
- Merangsang pembentukan sel darah merah lewat hormon eritropoietin.
- Mengontrol pH darah agar tetap stabil di kisaran 7,35–7,45.
Menurut National Kidney Foundation (2023), ginjal menyaring sekitar 180 liter darah setiap hari, menghasilkan sekitar 1,5 liter urin. Sistem filtrasi ini melibatkan lebih dari 1 juta nefron di setiap ginjal.
Di Mana Letak Ginjal dalam Tubuh Manusia?
Ginjal terletak di bagian punggung bawah, tepat di bawah tulang rusuk. Ginjal kanan umumnya lebih rendah dari ginjal kiri karena posisi hati. Masing-masing ginjal berukuran sekitar 10–12 cm panjang, lebar 5–7 cm, dan berat rata-rata 125–170 gram.
Ginjal dikelilingi lapisan lemak perirenal yang berfungsi melindungi organ dari benturan. Struktur internalnya terdiri dari korteks ginjal (bagian luar) dan medula ginjal (bagian dalam) yang mengandung piramida Malpighi.
Apakah Manusia Bisa Hidup dengan Satu Ginjal?
Ya, manusia bisa hidup sehat dengan satu ginjal. Tubuh akan menyesuaikan diri dengan meningkatkan kapasitas filtrasi ginjal tunggal hingga sekitar 70–80% dari total normal. Banyak pendonor ginjal tetap menjalani kehidupan aktif dan produktif setelah operasi.
Namun, mereka disarankan untuk:
- Menghindari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) tanpa pengawasan dokter.
- Menjaga pola makan rendah garam dan protein berlebih.
- Memantau fungsi ginjal tahunan melalui tes darah dan urin.
Apa yang Terjadi Jika Kedua Ginjal Tidak Berfungsi?
Kondisi ketika kedua ginjal tidak berfungsi disebut gagal ginjal kronis tahap akhir (End-Stage Renal Disease / ESRD). Akibatnya, tubuh tidak dapat membuang racun dan cairan berlebih, menyebabkan pembengkakan, kelelahan, dan komplikasi metabolik.
Perawatan utama meliputi:
- Dialisis (cuci darah) — proses penyaringan darah menggunakan mesin.
- Transplantasi ginjal — mengganti ginjal rusak dengan ginjal sehat dari donor.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2022), terdapat lebih dari 130.000 pasien yang menjalani dialisis rutin di Indonesia setiap tahun. Angka ini meningkat akibat diabetes mellitus dan hipertensi sebagai penyebab utama.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Ginjal?
Menjaga ginjal berarti mendukung seluruh sistem metabolik tubuh. Beberapa kebiasaan yang disarankan oleh World Health Organization (WHO) dan National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) antara lain:
- Minum air cukup — sekitar 2–2,5 liter per hari.
- Konsumsi makanan seimbang dengan serat tinggi dan rendah natrium.
- Kendalikan tekanan darah (target <130/80 mmHg).
- Pantau kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
- Hindari merokok dan alkohol.
- Periksa fungsi ginjal rutin, terutama bagi kelompok risiko tinggi.
- Jaga berat badan ideal dan tetap aktif secara fisik.
Fakta Medis dan Data Ilmiah tentang Ginjal
| Parameter | Nilai / Fakta Medis |
|---|---|
| Jumlah ginjal normal | 2 |
| Berat rata-rata per ginjal | 150 gram |
| Panjang ginjal | 10–12 cm |
| Jumlah nefron per ginjal | ±1 juta unit |
| Darah yang disaring per hari | ±180 liter |
| Urin yang dihasilkan per hari | ±1,5 liter |
| Warna ginjal sehat | Merah kecokelatan |
| Tekanan filtrasi glomerulus (GFR normal) | 90–120 mL/menit/1,73m² |
Ginjal tidak hanya berfungsi sebagai organ ekskresi, tetapi juga pengatur hormonal yang berperan dalam keseimbangan cairan, tekanan darah, dan produksi sel darah merah.
Insight Medis dan Panduan Lanjutan
Ginjal merupakan organ vital multifungsi yang menjaga stabilitas fisiologis tubuh. Kesehatan ginjal dapat dipertahankan melalui pola makan seimbang, hidrasi cukup, dan pemeriksaan berkala. Jika ditemukan tanda seperti urin berbusa, pembengkakan, atau tekanan darah tinggi, segera periksa ke dokter spesialis penyakit dalam (nefrolog).
(Sumber referensi: National Kidney Foundation, WHO, Kementerian Kesehatan RI, NIDDK, 2022–2024)